Algorand
ALGO
Status :
halal
Tujuan Proyek
Algorand dikembangkan sebagai blockchain Layer 1 yang terdesentralisasi, aman, skalabel, dan efisien energi.
Proyek ini berupaya mengatasi “trilemma blockchain” melalui mekanisme konsensus Pure Proof-of-Stake (PPoS) berbasis Byzantine Agreement yang inovatif.
Fokus utama Algorand adalah adopsi di dunia nyata (real-world adoption) dalam berbagai sektor seperti pembayaran digital, tokenisasi aset, identitas digital, rantai pasok (supply chain), dan inklusi keuangan di pasar berkembang.
Produk / Layanan
Algorand menyediakan infrastruktur blockchain Layer 1 dengan fitur-fitur unggulan berikut:
Pure Proof-of-Stake (PPoS):
Konsensus berbasis Byzantine Agreement tanpa memerlukan mining intensif energi seperti Proof-of-Work (PoW).
Pemilihan validator dilakukan secara acak menggunakan Verifiable Random Functions (VRF), menjamin keadilan dan keamanan.
Finality sangat cepat:
Waktu pembuatan blok sekitar 4,5 detik dengan instant finality (tanpa forks), menjaga konsistensi jaringan bahkan ketika terjadi gangguan.
Throughput tinggi:
Dapat memproses lebih dari 1.000 transaksi per detik (TPS) dan mengelola hingga 750 MB data per jam, cukup untuk mendukung jutaan pengguna secara bersamaan.
Smart Contracts:
Mendukung Algorand Smart Contracts (ASC1) di Layer 2 melalui Algorand Virtual Machine (AVM), dengan bahasa pemrograman populer seperti Python, TypeScript, dan JavaScript.
Tokenisasi Aset (ASA):
Algorand Standard Assets (ASA) memungkinkan penerbitan token atau NFT tanpa perlu smart contract tambahan — efisien untuk tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets).
Biaya transaksi sangat rendah:
Biaya per transaksi berkisar $0.001–$0.005, menjadikannya ideal untuk transaksi mikro dan penggunaan skala besar.
Tokenomics
Token utama: ALGO (native token).
Suplai maksimum: 10 miliar ALGO (tetap sejak genesis).
Suplai beredar (Oktober 2025): ±8,686 miliar ALGO (~86,9% dari total).
Jadwal emisi:
Emission schedule bersifat menurun (decaying supply) untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Awalnya, suplai bertambah melalui imbalan node, kini mendekati batas sirkulasi maksimum.
Mekanisme staking:
Menggunakan model participation node, di mana pemegang ALGO dapat menjalankan relay atau validator node dan memperoleh imbalan dari partisipasi menjaga keamanan jaringan.
Tidak ada sistem staking pool formal.
Tanpa slashing:
Tidak ada mekanisme penalti seperti pada PoS lain; imbalan diberikan berdasarkan uptime dan kejujuran validator.
Tata kelola:
Proses voting dilakukan on-chain, namun belum sepenuhnya terdesentralisasi karena Algorand Foundation masih memiliki pengaruh besar dalam arah dan parameter protokol.
Underlying Asset
ALGO adalah token utilitas tanpa aset fisik yang mendasarinya.
Nilainya didukung oleh fungsi-fungsi ekonomi sebagai:
- alat pembayaran biaya transaksi (gas fees),
- media partisipasi bagi validator node, dan
- sarana keterlibatan dalam tata kelola jaringan (governance participation).
Nilai ALGO juga ditopang oleh tingkat adopsi ekosistem, volume transaksi, penggunaan dalam tokenisasi aset dunia nyata, dan penerapan di sektor keuangan dan pemerintahan (termasuk uji coba CBDC di berbagai negara).
Gharar / Spekulasi
Transparansi protokol:
Suplai ALGO tetap di angka 10 miliar, jadwal emisi jelas dan dapat diprediksi, serta pemilihan validator dilakukan melalui VRF yang dapat diverifikasi on-chain.
Konsensusnya telah diulas akademik oleh lembaga seperti MIT CSAIL.
Volatilitas moderat:
ALGO mencapai harga tertinggi (ATH) di $3.56 (Juni 2019) dan terendah (ATL) di $0.0875 (September 2023).
Saat ini berada pada kisaran $0.2778–$0.2875 (Oktober 2025) — sekitar 92,2% di bawah ATH, menunjukkan volatilitas rendah dan stabilitas harga yang relatif baik.
Kematangan pasar:
Dengan riwayat operasional lebih dari enam tahun sejak mainnet diluncurkan (Juni 2019), Algorand mencatat lebih dari 1 juta transaksi per hari sejak Desember 2020.
Transparansi on-chain:
Data TVL, staking, dan metrik node dapat diaudit publik melalui Token Terminal, CryptoQuant, dan Algorand Dashboard.
Riset Algorand Foundation (Juni 2025) menunjukkan bahwa TVL bukan indikator terbaik performa token — fokus utama tetap pada penggunaan nyata (real usage metrics).
Tim & Governance
Pendiri: Prof. Silvio Micali — peraih Turing Award dan profesor di MIT, dengan tim ahli kriptografi kelas dunia.
Kepemimpinan: Steve Kokinos (CEO Algorand Inc.) dan Sean Ford (Algorand Foundation).
Governance:
Meski sistem voting bersifat community-based, Algorand Foundation dan Algorand Inc. masih memegang peranan penting dalam arah pengembangan protokol.
Peta jalan menuju tata kelola terdesentralisasi sepenuhnya sedang berlangsung.
Penelitian dan validasi:
Mekanisme konsensus Algorand telah melalui verifikasi formal dan publikasi akademik peer-reviewed.
Risiko sentralisasi:
Meskipun konsensus bersifat desentralisasi, distribusi validator dan kontrol ekosistem masih relatif terpusat pada Algorand Inc. dan Foundation di tahap awal.
Kesimpulan
halalMayoritas ulama dan akademisi fikih kontemporer mengklasifikasikan ALGO sebagai “aset digital” (māl mutaqawwam) yang boleh dimiliki dan diperdagangkan, dengan alasan:
Tanpa riba:
Imbalan dari partisipasi validator merupakan kompensasi atas kontribusi menjaga keamanan jaringan, bukan bunga tetap.
Tidak terdapat sistem ponzi atau imbal hasil yang dijanjikan.
Transparansi tinggi:
Struktur suplai, jadwal emisi, dan mekanisme konsensus bersifat jelas, dapat diaudit, dan diakui secara akademik.
Penggunaan halal:
Algorand dirancang untuk aplikasi dunia nyata seperti pembayaran, pelacakan rantai pasok, proyek uji coba CBDC, serta tokenisasi aset nyata.
Efisiensi energi:
Sistem Pure Proof-of-Stake menggunakan energi jauh lebih hemat dibandingkan Proof-of-Work (seperti Bitcoin atau Ethereum), sejalan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam keuangan Islam.
| Sumber | Status |
|---|---|
| Sharlife | Halal ✅ |
| Cryptoummah | Halal ✅ |
| islamicfinanceguru | Halal ✅ |
| Crypto Islam | Halal ✅ |











