Nushafest 2025: Menyatukan Semangat Generasi Muda untuk Investasi dan Keuangan Syariah di Era Digital

Menjawab tantangan ini, lahirlah Nushafest 2025, sebuah kolaborasi besar antara Syariah Saham dan Crypto Sharia, yang diselenggarakan di Graha Nandhika Sucofindo, Pasar Minggu.

Dengan mengusung tema “Nusantara is Our Pride, Sharia is Our Vibe”, Nushafest bukan sekadar festival, tetapi gerakan literasi keuangan syariah modern. Acara ini mempertemukan para pakar, komunitas, dan generasi muda dalam satu ruang edukasi bersama — dari pasar modal hingga dunia crypto.

Membuka Jalan bagi Generasi Muda Muslim

Acara dibuka dengan keynote speech dari tokoh nasional dan pakar ekonomi syariah ternama, seperti KH. Izzuddin Edi Siswanto, Rachmat Anggara, Adiwarman Karim, Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan.
Mereka menyampaikan pesan yang sama: literasi adalah fondasi utama dalam membangun ekonomi syariah yang kuat.

“Kita tidak boleh hanya jadi penonton dalam gelombang digitalisasi ini. Generasi muda harus diberi akses, literasi, dan ruang untuk menjadi aktor utama dalam ekosistem halal.”
— Anies Baswedan

“Peluang ini besar sekali. Tapi peluang harus diimbangi dengan literasi, agar generasi muda tidak hanya jadi penonton, melainkan pemain utama.”
— Adiwarman Karim

Momen Bersejarah: Satu Dekade Syariah Saham dan Lahirnya Crypto Sharia

Nushafest 2025 juga menjadi momentum penting bagi dua komunitas besar yang menjadi pelopor literasi keuangan syariah di Indonesia.
Pertama, Syariah Saham merayakan 1 dekade perjalanan sekaligus meluncurkan logo baru sebagai simbol komitmen untuk terus relevan dan dekat dengan generasi muda.

“Ini bukan sekadar logo baru, tetapi tanda komitmen kami untuk terus relevan dan membawa nilai syariah ke ranah digital.”
— Perwakilan Syariah Saham

Kedua, lahirnya komunitas Crypto Sharia, yang digagas oleh Shalahuddin Al Ayyuubi dan Gholib Amar Ahsan, menjadi babak baru dalam dunia edukasi crypto halal.
Crypto Sharia hadir untuk menjembatani kesenjangan literasi di kalangan Muslim yang sudah berinvestasi di aset digital tetapi belum memahami hukum dan prinsip syariahnya.

“Banyak anak muda Muslim sudah berinvestasi di crypto, tapi tanpa panduan yang jelas. Kami ingin hadir untuk menjembatani, agar tren ini tidak lepas dari nilai syariah.”
— Gholib Amar Ahsan

Tiga Sesi Inspiratif: Dari Fiqh hingga Dunia Crypto

Setelah pembukaan, Nushafest berlanjut dengan tiga sesi utama yang membahas berbagai sisi investasi syariah di era digital:

• Sesi 1 — Sharia Guidance in Investing
  Bersama KH. Izzuddin dan Ustaz Devin Halim, membahas prinsip dasar investasi halal.

  “Investasi itu bukan sekadar untung, tapi juga harus selamat di dunia dan akhirat.”

• Sesi 2 — Crypto World from Sharia Perspective
  Bersama Mas Putra dan Bang Ogut, membedah peluang dan tantangan crypto dalam perspektif Islam.

  “Crypto bisa jadi peluang besar, tapi tanpa ilmu dan hati-hati, justru bisa jadi jebakan.”

• Sesi 3 — The Future of Sharia Capital Market
  Bersama Om Silent dan Mang Amsi, mengulas masa depan pasar digital dan pentingnya sektor yang crisis-proof seperti pangan dan kesehatan.

Dukungan Komunitas dan Dunia Industri

Kesuksesan acara ini juga didukung oleh berbagai mitra strategis dan sponsor utama, seperti
PT XTB Indonesia Berjangka, Graha Nandhika Sucofindo, MO&CO, Katsukata, Arjuna Karya Semesta, Se.Kopi, Boemi Kita, Almaz Fried Chicken, Fadkhera, Niaga TV, dan Sisesa Water.

Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah dan teknologi digital bisa berjalan beriringan, saling memperkuat satu sama lain dalam membangun masa depan keuangan yang berkeadilan.

Menuju Generasi Melek Syariah dan Teknologi

Nushafest 2025 membuktikan bahwa edukasi adalah fondasi dari semua peluang investasi.
Generasi muda tidak hanya ditantang untuk berani mengambil risiko, tetapi juga untuk memahami tanggung jawab dan nilai syariah di balik setiap keputusan finansial.

Acara ini menjadi simbol sinergi antara ilmu, iman, dan inovasi, menegaskan bahwa kemajuan digital tidak harus bertentangan dengan prinsip Islam.
Sebaliknya, dengan bimbingan yang benar, teknologi justru bisa menjadi sarana dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat.

“Bersama kita wujudkan generasi muda Muslim yang cerdas finansial, melek digital, dan tetap berpegang teguh pada syariat.”

Kesimpulan

Nushafest 2025 menjadi lebih dari sekadar festival — ia adalah gerakan literasi ekonomi syariah modern yang menghubungkan generasi muda dengan nilai Islam, pengetahuan finansial, dan teknologi masa depan.
Dengan semangat kolaborasi antara Syariah Saham dan Crypto Sharia, acara ini membuka jalan menuju ekosistem keuangan syariah yang inklusif, berdaya saing global, dan penuh keberkahan.